Cara Mengatasi Masalah Tema Gelap GTK+ Pada Mozilla Firefox Linux – Pengguna distro Linux mungkin akan mengalami masalah tampilan saat menggunakan tema gelap (dark) GTK+ pada Mozilla Firefox. Terutama untuk form pengisian. Form akan terlihat terang dengan teks yang terlihat terang pula. Anda akan sedikit mengalami kesulitan saat membaca teks pada form web browser Mozilla Firefox karena warna latar dan warna teks yang hampir sama.
Hal ini memang permasalahan yang ada pada penggunaan tema gelap GTK+ di Mozilla Firefox Linux. GTK+ sendiri merupakan tema yang dipakai pada pada banyak lingkungan desktop Linux, seperti misalnya Gnome, Cinnamon, Budgie, Mate, Xfce dll.
Setiap distro Linux biasanya sudah dibekali dengan tema default dan biasanya disertakan juga untuk varian gelap. Bila Anda tidak puas dengan tema bawaan sistem Linux yang Anda pakai, Anda dapat menambahkan tema dengan cara yang cukup mudah. Anda dapat berkunjung ke website gnome-look.org untuk mendapatkan tema gtk+ dengan lebih banyak ragam dan variannya.
Sementara itu, Mozilla Firefox sendiri adalah peramban internet default system berbagai distro Linux, termasuk pada distro Linux Mint, Ubuntu dan Debian. Mozilla Firefox adalah peramban situs web yang berbasis sumber terbuka, sehingga banyak disukai oleh para pengguna distro Linux. Selain itu, fitur yang ditawarkan oleh Mozilla Firefox juga banyak dan cukup lengkap.
Mengatasi Masalah Tema Gelap GTK+ Pada Mozilla Firefox Linux
Permasalahan tema gelap pada web browser Mozilla Firefox memang sedikit mengganggu dan sebaiknya segera Anda perbaiki. Contoh permasalahan yang muncul yaitu pada form google translate.
Pada gambar di atas Anda dapat melihat warna latar belakang form google translate hampir sama dengan warna teks. Hal ini tentu cukup menyulitkan Anda dalam membaca teks yang Anda ketik pada form tersebut. Untuk mengatasi Permasalahan Tema Gelap GTK+ Pada Mozilla Firefox dapat Anda lakukan dengan cara sebagai berikut :
Jalankan peramban internet Mozilla Firefox melalui Menu Komputer.
lalu, ketik about:config pada address bar Mozilla Firefox untuk membuka pengaturan konfigurasi Firefox. Akan muncul pesan peringatan, klik saja pada tombol Saya terima resikonya.
Setelah itu, tambahkan new string atau teks baru dengan nama widget.content.gtk-theme-override (klik kanan > baru > teks) lalu pada pengaturan nilai teks, isi dengan adwaita:dark atau bisa juga arc:dark
Setelah selesai keluar dari jendela about:config dan jalankan ulang Mozilla Firefox.
Sekarang coba Anda buka kembali halaman Google Translate menggunakan peramban internet Mozilla Firefox. Bila tidak ada kesalahan, form google translate sekarang menggunakan latar dengan warna terang dengan teks berwarna gelap.
Sekarang Anda dapat menggunakan tema gelap GTK+ secara lebih baik pada Mozilla Firefox Linux. Demikian mengenai Cara Mengatasi Masalah Tema Gelap GTK+ Pada Mozilla Firefox Linux, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semuanya.
Cara Import Gambar Dari Kamera Digital Di Linux Ubuntu, Debian, Mint - Memindahkan gambar dan photo dari kamera digital ke dalam komputer dapat Anda lakukan dengan beberapa cara. Bisa langsung copy paste gambar setelah menghubungkan kamera digital ke dalam sistem komputer atau bisa juga menggunakan software khusus import gambar dari kamera digital.
Secara keseluruhan proses import gambar dari kamera digital ke dalam sistem komputer Linux Ubuntu, Debian atau Mint relatif mudah. Anda dapat menggunakan aplikasi import gambar yang sudah tersedia secara default dari masing-masing distro Linux.
Pastikan kamera digital yang akan Anda pakai sudah dalam kondisi siap, baterai kamera masih menyimpan power dan media transfer juga tersedia. Anda dapat menggunakan media transfer nirkabel atau bisa juga menggunakan kabel USB yang nantinya dapat Anda gunakan untuk menghubungkan kamera digital dengan komputer/laptop.
Pada postingan kali ini saya hanya akan menguraikan mengenai penggunaan media transfer melalui koneksi kabel USB saja.
2. Siapkan Komputer atau Laptop
Sebelum mulai melakukan import gambar dari kamera digital, siapkan software import gambar atau pastikan software import gambar sudah terinstall dengan baik. Linux Ubuntu, Debian dan Mint sudah memiliki aplikasi import gambar dari external device yaitu Shotwell (Gnome Desktop) dan PIX (Linux Mint). Namun, barangkali Anda pernah menghapus aplikasi ini dan lupa tidak menginstallnya lagi. Maka dari itu, pastikan terlebih dahulu aplikasi tersebut terinstall di sistem komputer.
3. Hubungkan Kamera Digital Dengan Laptop
Nyalakan tombol On kamera digital lalu hubungkan Kamera Digital dengan Komputer/Laptop melalui kabel USB. Secara otomatis sistem Linux Ubuntu, Debian atau Mint akan mendeteksi adanya external device tersebut dan akan dijalankan sesuai dengan pengaturan sistem. Anda dapat merubah pengaturan external device tersebut melalui jendela settings Removable Media Linux Ubuntu, Debian atau Mint.
Settings Removable Media
Ubuntu : Settings > Devices > Removable Media
Debian : Settings > Details > Removable Media
Linux Mint : Settings > Preffered Application > Removable Media
Silahkan Anda atur sesuai dengan yang Anda inginkan dengan memilih pada opsi tersedia.
4. Mulai Import Gambar Dari Kamera Digital
Setelah semuanya sudah siap, Anda dapat mulai melakukan import gambar dari Kamera Digital yang sudah terhubung ke dalam sistem komputer. Silahkan Anda buka pada tautan USB PTP pada file manager Ubuntu, Debian atau Mint. Disana akan terlihat folder DCIM yang merupakan folder tempat menyimpan file-file gambar atau photo yang terdapat di penyimpanan kamera Digital. Pastikan tautan USB PTP dalam kondisi ter mount (terhubung).
Nautilus
Sekarang Anda lihat pada pojok kanan atas file manager, disana terdapat plugin tombol Shotwell (Gnome Desktop) atau PIX (Linux Mint). Klik pada tombol Shotwell atau Pix untuk melakukan import gambar menggunakan aplikasi pengatur photo pada distribusi Linux Ubuntu, Debian dan Mint.
Shotwell atau PIX
Shotwell
Pada aplikasi Shotwell atau Pix klik pada Menu Cameras > USB PTP untuk melihat isi dari Kamera Digital yang sudah Anda hubungkan.
Selanjutnya lihat pada Menu Preferences Shotwell atau Pix (Linux Mint), atur tempat atau Lokasi menyimpan file photo hasil import sesuai dengan keinginan Anda. Secara default, Pictures merupakan folder tempat menyimpan file photos dan gambar hasil import. Anda dapat merubahnya pada lokasi lainnya yang biasa Anda gunakan untuk menyimpan file-file gambar dan photo.
Setelah itu Import Gambar dan Photo dari Kamera Digital dengan klik pada tombol Import All untuk mengimport semua file gambar atau Anda juga dapat memilih beberapa gambar saja secara lebih spesifik lalu klik pada tombol Import Selected.
5. Lihat Gambar dan Photo Hasil Import
Setelah proses import selesai, Anda dapat melihat gambar dan photo hasil import melalui file manager atau pada Shotwell dan Pix klik pada Menu Library > Last Import.
Gambar hasil import akan dikemas dalam folder sesuai dengan waktu ketika Anda mengambil gambar dan photo (di kemas dalam folder tahun dan bulan). Sampai disini Anda sudah berhasil melakukan import gambar dan photo dari Kamera Digital ke dalam sistem Linux Ubuntu, Debian dan Mint. Bagi pengguna distro Linux lainnya dapat menyesuaikan.
Selain menggunakan cara di atas untuk melakukan import gambar dan photo, Anda juga dapat melakukannya dengan cara klasik yaitu Copy Paste. Cara ini mudah dan banyak yang menyukainya karena kita tinggal pilih file atau folder gambar dan photo pada media penyimpanan di Kamera Digital lalu Salin gambar tersebut dengan klik pada tombol Copy pada File Manager lalu tempelkan pada direktori lain sebagai tempat menyimpan file hasil import dengan klik pada tombol Paste pada File Manager.
Hubungkan Kamera Digital dengan sistem operasi Linux Ubuntu, Debian, Mint
Jalankan File Manager Nautilus (Gnome) atau Nemo (Cinnamon), lalu klik pada tautan USB PTP.
Buka folder tempat menyimpan file gambar dan photo lalu pilih yang akan anda salin ke dalam media penyimpanan komputer.
Copy Paste file gambar yang anda pilih ke dalam direktori penyimpanan komputer.
Pix merupakan aplikasi pengelola atau pengatur gambar dan photo default sistem Linux Mint yang berbasis pada Shotwell (Gnome). Maka dari itu, beberapa fungsi dan struktur dari Pix hampir mirip dengan Shotwell.
Demikian Cara Import Gambar Dari Kamera Digital Di Linux Ubuntu, Debian dan Mint. Semoga bermanfaat.
Yang Baru Dari Linux Mint 19.1 Tessa - Pertengahan bulan Desember tahun kemarin, tepatnya tanggal 19 Desember 2019, Linux Mint meluncurkan versi terbarunya yaitu Linux Mint 19.1 dengan kode nama Tessa. Beberapa perubahan dapat Anda lihat setelah Anda mengupgrade Linux Mint ke versi 19.1, baik itu pada lingkungan desktop Cinnamon, Mate maupun Xfce.
Cara memperbarui Linux Mint ke versi 19.1 cukup mudah, sama seperti saat Anda memperbarui Linux Mint versi rilis titik pada versi sebelumnya. Anda dapat berkunjung ke halaman blog resmi Linux Mint pada alamat situs web di bawah ini :
Seperti yang diuraikan pada blog Linux Mint mengenai tata cara Upgrade Linux Mint 19.1 Tessa, kurang lebihnya adalah sebagai berikut :
1. Membuat Snapshot (Backup System)
Sebelum memulai proses upgrade Linux Mint 19.1 Tessa, sebaiknya buatlah backup system operasi Linux Mint yang akan Anda perbarui. Linux Mint sendiri sudah menyertakan aplikasi backup system yang bernama Timeshift.
Bila pada sistem operasi Linux Mint yang Anda pakai belum terdapat aplikasi Timeshift, Anda dapat menginstallnya dengan mengetikan perintah teks di bawah ini pada terminal Linux.
sudo apt install timeshift
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan Software Manager untuk menginstall aplikasi dengan cara yang lebih mudah, cukup klik pada tombol Install pada aplikasi Timeshift.
Software Manager Linux Mint
Setelah menginstall Timeshift, Anda dapat mulai menggunakannya untuk melakukan backup system. Proses backup akan memakan waktu cukup lama dan Anda juga dapat menjadwalkan waktu backup sesuai dengan keinginan Anda masing-masing.
a. Jalankan Timeshift
Jalankan Timeshift melalui Menu Komputer, lalu lihat pada Menu Preferences untuk pengaturan proses pembuatan Snapshot sistem operasi komputer.
b. Atur Preferensi Timeshift
Pada Jendela Preferences silahkan atur sesuai dengan keinginan Anda, misalnya seperti berikut ini :
Timeshift
Type : RSYNC
Location : Pilih lokasi atau partisi pada hardisk komputer untuk menyimpan hasil backup atau snapshot sistem operasi Linux Mint. Sediakan ruang kosong pada hardisk di atas 1GB
Schedule : Anda dapat mengatur waktu penjadwalan pembuatan snapshot sistem operasi menggunakan Timeshift sesuai dengan keinginan Anda masing-masing, misalnya : Monthly (Bulanan), lalu pada kolom “keep” isi dengan jumlah snapshot lama yang tetap di pertahankan (tidak di hapus setelah pembuatan snapshot baru).
User & Filter : Anda dapat mengatur direktori secara exclude atau include beserta polanya, sementara biarkan dalam kondisi default.
c. Keluar Dari Jendela Preferences Timeshift
Setelah selesai keluar dari jendela Preferences Timeshift.
d. Membuat Snapshot
Timeshift
Selanjutnya, klik pada tombol Create pada Jendela Utama Timeshift untuk memulai proses pembuatan Snapshot sistem operasi Linux Mint. Silahkan tunggu sampai pembuatan Snapshot sistem operasi selesai.
2. Persiapan Sebelum Upgrade Linux Mint 19.1 Tessa
Ada beberapa persiapan yang sebaiknya Anda lakukan sebelum memulai proses pembaruan Linux Mint 19.1 Tessa, diantaranya adalah sebagai berikut :
Nonaktifkan Screensaver : Silahkan Anda buka pengaturan screensaver Linux Mint lalu disable/nonaktifkan screensaver. Lihat gambar di bawah ini :
Screensaver Linux Mint
Upgrade Cinnamon Spices : Perbarui setiap applet, desklet, ekstensi dan tema Cinnamon melalui jendela pengaturan masing-masing Cinnamon spices tersebut.
3. Upgrade Linux Mint 19.1 Tessa
Setelah selesai melakukan persiapan sebelum memperbarui Linux Mint 19.1 Tessa, selanjutnya Anda dapat mulai melakukan proses perbaruan Linux Mint ke versi terbaru saat ini yaitu 19.1 Tessa.
a. Jalankan Update Manager
Jalankan aplikasi Update Manager melalui Menu Komputer atau klik pada Ikon Update Manager (gambar perisai) di Panel Linux Mint.
b. Install Aplikasi Update
Pada jendela Update Manager, klik pada tombol Refresh, untuk melihat apakah ada versi terbaru dari mintupdate dan mint-upgrade-info, bila ada Install dua paket aplikasi tersebut dengan cara klik pada tombol Install updates.
Update Manager Linux Mint
c. Jalankan Jendela Pembaruan Linux Mint
Selanjutnya jalankan Jendela Pembaruan Linux Mint melalui Menu edit > Upgrade to “Linux Mint 19.1 Tessa”.
Update Manager Linux Mint
d. Ikuti Instruksi Pembaruan Yang Tersedia
Pada Jendela Pembaruan Linux Mint, ikuti saja setiap instruksi yang tersedia sampai proses upgrade selesai.
Proses upgrade relatif mudah, siapkan saja power komputer/laptop yang cukup dan koneksi internet yang lancar.
Langkah-langkah yang dilakukan pada Jendela Pembaruan Linux Mint :
Introduction : Menampilkan Linux Mint versi 19.1 Tessa, klik pada tombol Next.
Release Note : Menampilkan catatan Rilis Linux Mint, Anda dapat klik pada tautan Release notes for “Linux Mint 19.1 Tessa”, untuk melihat catatan rilis Linux Mint, selanjutnya klik pada tombol Next.
New Features : Fitur baru Linux Mint 19.1 Tessa, Anda dapat klik pada tautan New features on "Linux Mint 19.1 Tessa"untuk melihat fitur baru Tessa, selanjutnya, klik pada tombol Next.
Requirement : Persyaratan proses pembaruan Linux Mint 19.1 Tessa. Centang pada tombol“I Understand the risk. I want to upgrade to “Linux Mint 19.1 Tessa”. Selanjutnya klik pada tombol Apply lalu masukan password.
Summary : Proses pembaruan Linux Mint 19.1 Tessa dimulai, tunggu saja sampai proses upgrade selesai.
Setelah selesai, Reboot komputer.
Welcome to Linux Mint 19.1 Tessa.
Welcome Screen Linux Mint Tessa
Kesalahan Yang Mungkin Muncul
Ini terjadi dari pengalaman Admin sobmint.blogspot.co.id, yang menggunakan multiboot system pada UEFI Komputer.
Unsign Kernel
Update Manager Linux Mint
Klik saja pada tombol Next.
Grub UEFI
Kendala lain yang muncul, masih pada penggunaan dual boot atau multi boot, mungin ada paket aplikasi yang tidak bisa di download atau diterapkan, Misalnya: kendala pada grub UEFI sistem. Abaikan saja, klik tombol Close.
Yang Baru Dari Linux Mint 19.1 Tessa
Setelah selesai melakukan proses pembaruan Linux Mint, Anda dapat menggunakan fitur-fitur baru dari Linux Mint 19.1 Tessa. Banyak fitur menarik yang dapat Anda gunakan untuk memudahkan Anda dalam menggunakan distro Linux Mint.
1. Panel Komputer Cinnamon Desktop
Anda yang menggunakan Linux Mint Cinnamon dapat menikmati tampilan baru dari Panel Cinnamon yang terlihat lebih besar dan modern. Yang pasti Panel ini lebih mudah digunakan karena tampilannya yang besar, begitu juga tampilan ikonnya.
Meskipun demikian, Anda masih tetap dapat menggunakan Panel Cinnamon versi lama, bila Anda kurang suka dengan Panel Modern Cinnamon. Anda dapat berganti tampilan Panel Cinnamon melalui jendela Welcome > First step > Desktop Layout > Pilih “Traditional” atau “Modern”
Welcome Screen Linux Mint Tessa
Selain itu, Anda juga dapat mengatur secara lebih spesifik ukuran ikon pada Panel Cinnamon melalui jendela pengaturan Panel Cinnamon. Anda dapat menikmati tampilan Panel Cinnamon yang lebih modern dan elegan.
2. Window List
Sebelumnya, Linux Mint menggunakan window list default tanpa app grouping. Bila Anda membuka banyak jendela aplikasi yang sama, window list akan menampilkannya secara terpisah.
Pada versi baru Linux Mint Cinnamon ini, sudah menggunakan window list dengan app grouping. Jadi, tampilan window list akan lebih terihat modern, rapi dan Anda dapat dengan mudah melihat daftar jendela aplikasi yang terbuka atau sedang berjalan.
Window List App Grouping
3. Nemo
Nemo File Manager mengalami peningkatan peforma, pada Linux Mint 19.1 Nemo tiga kali lebih cepat dan Anda dapat melakukan browsing file pada hardisk komputer secara lebih cepat. Selain itu, Nemo Preferences sekarang menggunakan Xapp preference window dengan beberapa perbaikan.
Nemo Preferences Linux Mint Tessa
Tampilan Desktop Setting juga mengalami perubahan, Anda dapat mengatur tampilan desktop komputer secara lebih baik dan terlihat modern.
Desktop Settings Linux Mint
Pengaturan tampilan thumbnail juga ditingkatkan, sekarang Anda dapat mengatur tampilan thumbnail secara lebih spesifik pada setiap direktori yang berbeda. Jadi, Nemo memungkinkan Anda untuk mengatur tampilan thumbnail yang berbeda pada setiap direktori komputer.
Sekarang nemo-python dan python extentions sudah di porting ke python 3
4. Update Manager
Peningkatan fungsi juga terdapat pada Update Manager Linux Mint Cinnamon. Sekarang Anda dapat melihat informasi kernel yang tersedia beserta status dukungannya. Hal ini memudahkan Anda saat ingin memperbarui kernel Linux Mint.
Pada Jendela Update Manager Klik tombol View > Linux Kernel akan muncul jendela peringatan "Warning" klik tombol Continue
Update Kernel Linux Mint Tessa
Selain itu, tombol Remove Old Kernel juga ditambahkan untuk memudahkan Anda saat ingin menghapus kernel versi lama yang sudah tidak digunakan lagi.
6. Software Source
Sumber Perangkat Lunak atau Software Source juga mengalami perubahan pada tampilan. Sekarang tampilannya menggunakan Xapp sidebar dan headerbar. Selain itu, ditambahkan juga beberapa tombol fungsi untuk menambah kebergunaan dari Software Source ini.
Sumber Perangkat Lunak Linux Mint Tessa
7. Lainnya
Fitur lain yang bisa Anda nikmati pada Linux Mint 19.1 Tessa diantaranya adalah sebagai berikut :
Tampilan Input Method dan Language Settings sekarang menggunakan dua kolom terpisah atau sidebar.
Xreader tampil lebih baru dan lebih enak dilihat.
Xed berpindah ke libpeas, python 3 dan meson build.
Empat widget baru tersedia di LibXapp : XappStackSidebar, XappPreferencesWindow, XappIconChooserDialog dan XappIconChooserButton.
Konfigurasi Firewall ditambahkan pada Menu First step welcome screen.
Tersedia wallpaper baru pada Linux Mint Tessa.
Tema Mint-Y tersedia dalam banyak variant (Aqua, Blue, Brown, Grey, Orange, Pink, Purple, Red, Sand dan Teal). Selain itu, tema Mint-Y juga terlihat lebih kontras.
Peningkatan pada ikon Redshift, mate-volume-control-applet, onboard dan network-manager-applet pada Panel Linux Mint.
Menggunakan Cinnamon versi 4.0, Mate 1.20, Xfce 4.12, kernel versi 4.15 dan base system Ubuntu 18.04 LTS.
Mendukung pembaruan keamanan sistem sampai 5 tahun ke depan (2023).
Kesimpulan
Linux Mint merupakan salah satu distro Linux dengan pengguna yang cukup banyak. Pembaruan rilis titik dilakukan setiap enam bulan sekali dengan membawa fitur baru yang pastinya selalu ditunggu oleh para pengguna distro Linux Mint.
Anda tidak melakukan pembaruan Linux Mint ke versi 19.1 Tessa juga tidak masalah. Selama Linux Mint yang Anda pakai masih didukung untuk keamanan sistemnya. Dengan demikian sistem komputer yang Anda pakai tetap terjaga keamanannya.
Namun, bila Anda ingin menggunakan fitur terbaru dari Linux Mint, Anda harus mengupgradenya ke versi terbaru saat ini yaitu 19.1 Tessa. Demikian, semoga bermanfaat.
Cara Mengatasi Loading Applets, Desklet Dan Extensions Cinnamon Yang Bermasalah - Pengguna Linux Mint Cinnamon mungkin pernah atau sedang mengalami masalah pada loading applets, desklet atau extensions Cinnamon. Bila terdapat permasalahan pada komponen Cinnamon tersebut maka, sistem akan menampilkan pesan error yang berisi informasi mengenai kesalahan yang terjadi pada sistem komputer yang berhubungan dengan applets, desklets atau extensions.
Pada postingan kali ini saya akan mencoba untuk menguraikan mengenai cara mengatasi masalah akibat gagalnya loading applets, desklet atau extensions Cinnamon. Sebenarnya bukan permasalahan yang urgent karena, meskipun Anda melihat pesan kesalahan tersebut, Anda dapat mengebaikannya dan tetap dapat menggunakan komputer dengan baik.
Cara Mengatasi Loading Applets, Desklet Dan Extensions Cinnamon Yang Bermasalah
Sebagai informasi, applets, desklets dan extensions merupakan komponen Cinnamon yang berfungsi untuk mempermudah Anda dalam menggunakan distro Linux dengan lingkungan desktop Cinnamon. Cinnamon sendiri merupakan lingkungan desktop default Linux Mint, dikembangkan oleh pengembang Linux Mint dan sekarang ini, banyak digunakan di berbagai distro Linux populer, termasuk juga pada distribusi Linux Ubuntu dan Debian.
Anda dapat menggunakan lingkungan desktop Cinnamon pada berbagai distro Linux yang sudah support dengan Cinnamon. Lingkungan desktop Cinnamon cukup mudah digunakan dengan tampilan menu klasik mirip dengan sistem operasi komputer Windows. Bila Anda sebelumnya menggunakan Windows dan ingin mencoba distro Linux, Anda dapat memilih Cinnamon sebagai lingkungan desktop yang Anda gunakan. Cinnamon cocok bagi pemula pengguna distro Linux, terutama bagi mereka yang terbiasa menggunakan sistem operasi Windows.
Kembali ke masalah applets, desklet atau extensions Cinnamon yang gagal loading.
Biasanya Anda akan mengalami hal tersebut bila Anda menggunakan applets, desklet atau extensions Cinnamon pihak ke-3 yang bukan merupakan applets, desklet dan extensions default system Linux Mint Cinnamon.
Bila Anda menggunakan cukup banyak applets, desklet dan extensions mungkin akan cukup sulit untuk menemukan mana applets, desklet atau extensions yang bermasalah. Biasanya, masalah gagalnya loading applets, desklet atau extensions Cinnamon ini terjadi setelah Anda memperbarui Cinnamon ke versi yang lebih baru atau setelah melakukan upgrade Linux Mint Cinnamon.
Karena, bila masalah muncul pada saat Anda menginstall applets, desklet atau extensions Cinnamon maka, pesan error akan dapat langsung terlihat saat itu juga atau applets, desklet dan extensions yang coba Anda tambahkan ke sistem Linux Mint Cinnamon tidak dapat terpasang dengan baik karena tidak compatible dengan versi Cinnamon yang Anda gunakan.
Biasanya pengembang applets, desklet atau extensions Cinnamon akan menyertakan informasi mengenai versi minimum Cinnamon yang dapat dipasang applets, desklet atau extensions yang dibuatnya.
Bila terdapat applets, desklets atau extensions Cinnamon yang bermasalah akan terdapat pesan kesalahan seperti terlihat di bawah ini :
Seperti yang terlihat pada pesan kesalahan tersebut, Anda dapat melihat file glass.log yang terdapat pada folder .cinnamon untuk mengetahui permasalahan yang terjadi. Anda akan melihat aktivitas Cinnamon yang tercatat pada glass.log tersebut.
Tekan tombol Ctrl+H untuk menampilkan file yang tersembunyi pada direktri Home
Selain itu, Anda juga dapat melakukan Cara seperti yang akan Saya Uraikan di bawah ini, cara mengatasi gagalnya loading applets, desklet atau extensiosn Cinnamon cukup mudah, Anda pasti dapat melakukannya dengan baik.
Kembalikan Applets, Desklets dan Extensions Cinnamon ke Pengaturan Default System. Klik pada tombol "reset all" untuk applets, "remove all" untuk desklets dan "disable all" untuk extensions, pada pesan konfirmasi yang muncul pilih tombol Yes
Log out atau Restart Komputer
Cukup dengan mengatur ulang applets, desklets dan extensiosn Cinnamon kembali ke defaultnya, Anda sudah dapat mengatasi Pesan Error yang selalu muncul saat start up Linux Mint Cinnamon.
Linux Mint Cinnamon menyertakan beberapa applets, desklet dan extensions default system. Namun, sebagian besar pengguna Cinnamon mungkin tidak puas dengan applets, desklets dan extensions yang tersedia secara default. Maka dari itulah, banyak dari mereka (pengguna Cinnamon ) yang mengembangkan applets, desklet atau extensions Cinnamon untuk mempermudah dalam menggunakan lingkungan desktop Cinnamon.
Demikian mengenai Cara Mengatasi Loading Applets, Desklet Dan Extensions Cinnamon Yang Bermasalah, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semuanya.
Cara Menggunakan Mode Malam Di Gnome Desktop Linux Ubuntu -Mode Malam atau Night Mode merupakan pengaturan cahaya layar monitor dengan temperatur warna tertentu untuk membuat mata lebih nyaman saat menggunakan komputer di malam hari. Bagi pengguna sistem operasi komputer Linux dengan lingkungan desktop Gnome, dapat mengaktifkan fitur Night Mode melalui display settings Gnome.
Sebenarnya ada aplikasi khusus yang diperuntukan untuk mengatur temperatur warna layar monitor yaitu f.lux dan redshift. Kedua aplikasi ini banyak digunakan untuk mengatur temperatur warna layar monitor. Bagi pengguna distro Linux mungkin akan lebih suka menggunakan Redshift karena sudah tersedia di repository berbagai distro Linux Populer, seperti misalnya : Ubuntu, Debian dan Linux Mint.
Anda dapat menggunakan aplikasi tersebut bila dalam lingkungan desktop yang anda gunakan belum terdapat pengaturan mode malam. Untuk tata cara penggunaan f.lux dan redshift sudah saya uraikan dalam artikel lain pada blog ini.
Cara Menggunakan Mode Malam Di Gnome Desktop Linux Ubuntu
Fitur night mode pada lingkungan desktop gnome baru tersedia setelah versi Gnome 3.24, pengguna distro linux Ubuntu 18.04 sudah dapat memakai fitur ini dimana, Ubuntu 18.04 LTS menggunakan Gnome Shell versi 3.28. Sementara bagi pengguna distribusi Linux Debian 9 (Stretch) stable version, belum dapat memakai fitur Night Mode karena, masih menggunakan Gnome Shell versi 3.22.
Cara menggunakan mode malam pada lingkungan desktop Gnome dapat Anda lakukan dengan cara sebagai berikut :
Buka Pengaturan Display Gnome Desktop : Settings > Display atau Klik kanan pada Desktop Komputer lalu Pilih Display Settings.
Lihat pada pengaturan Night Light, silahkan atur pada posisi On/Off untuk mengaktifkan dan nonaktifkan Mode Malam pada lingkungan desktop Gnome.
Untuk mengatur Night Mode di Lingkungan Desktop Gnome pada distribusi Linux memang bukanlah hal yang sulit. Kita cukup klik pada tombol On/Off yang terdapat pada pengaturan Night Light Display Settings.
Pengaturan Night Mode secara otomatis akan menyesuaikan dengan pergantian waktu Siang dan Malam. Jadi Mode Malam hanya akan aktif pada saat Malam Hari, hal ini ditandai dengan berubahnya Warna Pada Layar Monitor dan terdapat tanda Bulan Sabit pada Panel Gnome sebagai indikator bahwa Anda telah mengaktifkan Mode Malam.
Manfaat Menggunakan Night Mode/Mode Malam
Mungkin Anda belum mengetahui apa manfaat menggunakan Mode Malam saat Anda menggunakan komputer. Fitur Mode Malam atau Night Mode sudah banyak dijumpai pada berbagai perangkat komputer desktop maupun smartphone.
Produsen komputer dan smartphone memang terus meningkatkan teknologinya untuk membuat pengguna produk mereka lebih nyaman dan enak saat memakai produk tersebut. Salah satunya adalah dengan mengurangi resiko rusaknya retina mata akibat cahaya yang dipancarkan oleh layar monitor.
Panas cahaya yang dipancarkan oleh layar monitor dapat merusak mata dan membuat Anda cepat lelah saat berlama-lama menggunakan komputer. Dengan adanya fitur Night Mode ini harapannya Anda dapat lebih nyaman saat menggunakan komputer di malam hari atau dalam kondisi cahaya yang minim.
Demikian Mengenai Cara Menggunakan Mode Malam Di Gnome Desktop Linux Ubuntu. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semuanya.
Cara Install Atom IDE Di Linux Ubuntu, Debian, Mint - Atom IDE merupakan text editor sekaligus “Source Code Editor” yang banyak dipakai oleh para pengembang perangkat lunak untuk menulis kode program. Atom dikembangkan oleh Github dan komunitas aktif Atom itu sendiri. Keberadaan Atom ikut serta meramaikan daftar aplikasi text editor berbasis open source yang banyak kita temukan di sistem operasi komputer berbasis Linux.
Atom is Free, Anda dapat menggunakannya secara gratis untuk sistem operasi komputer Linux, Mac OS X dan Windows. Atom juga berbasis “Open Source” dan kode sumber dari aplikasi ini dapat diperoleh pada halaman repository Github Atom.
Atom memiliki lisensi MIT (Massachusetts Institute of Technology) yang merupakan salah satu lisensi yang yang dimiliki oleh perangkat lunak bebas. Lisensi ini memberikan batasan yang sangat longgar untuk penggunaan kembali dan memiliki kompatibilitas lisensi yang sangat baik.
Atom memiliki fitur yang cukup lengkap dan sebagian plugins yang sering digunakan untuk memudahkan programmer dalam menulis kode program sudah disertakan secara default ketika Anda menginstall Atom. Dengan mengusung Label “A hackable text editor for the 21st Century” Atom berusaha sebaik mungkin untuk dapat menjadi salah satu Aplikasi Text Editor Terbaik.
Cara Install Atom IDE Di Linux Ubuntu, Debian, Mint
Atom tidak disertakan dalam repository distro Linux Ubuntu, Debian maupun Mint. Namun, bagi pengguna Ubuntu, Anda dapat menggunakan paket aplikasi Atom yang terdapat di Snap Ubuntu yang sudah terintegrasi dengan Software Center nya Ubuntu. Dengan demikian Anda dapat melakukan Install Atom di Linux Ubuntu melalui Software Center Ubuntu (berbasis perintah grafis).
Berikut ini beberapa Cara Install Atom IDE Di Linux Ubuntu, Debian dan Mint :
1. Menggunakan File .deb Atom
Cara paling klasik yang sering dipakai untuk menginstall aplikasi pada distribusi Linux Debian dan turunannya yaitu dengan menggunakan file.deb yang merupakan paket aplikasi standard untuk distribusi Linux Debian.
Silahkan Anda kunjungi alamat website https://atom.io/ , Atom menyediakan file installer untuk dua jenis paket aplikasi yaitu .deb (Debian, Ubuntu, Mint) dan .rpm (Red Hat, Fedora). Karena Anda akan menginstall Atom di Linux Ubuntu, Debian atau Mint, pilih yang .deb.
Setelah itu, Anda dapat menginstall Atom dengan menggunakan aplikasi penginstall paket Gdebi.
Klik kanan pada file .deb hasil download lalu pilih Open With Gdebi
Setelah itu pada jendela Gdebi klik pada tombol Install, ikuti saja instruksi yang tersedia sampai proses install Atom di Linux Ubuntu, Debian atau Mint selesai.
Bila pada distribusi Linux yang Anda pakai belum terinstall Gdebi Package Installer, install dengan mengetikan perintah teks di bawah ini :
sudo apt install gdebi
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan perintah teks untuk menginstall file .deb, silahkan jalankan terminal Linux lalu ketik perintah teks di bawah ini :
sudo dpkg -i nama_file.deb
2. Menambahkan Repository Atom
Bila Anda lebih suka untuk menginstall aplikasi Linux melalui repository, seperti yang biasa Anda lakukan pada distribusi Linux, Anda dapat menambahkan repository ke dalam sistem Linux yang Anda pakai. Untuk distribusi Linux Ubuntu, Debian, Mint dan turunan distro Linux Debian lainnya dapat dilakukan dengan cara seperti ini.
Silahkan jalankan terminal Linux lalu ikuti langkah-langkah di bawah ini :
$ sudo sh -c 'echo "deb [arch=amd64] https://packagecloud.io/AtomEditor/atom/any/ any main" > /etc/apt/sources.list.d/atom.list'
lalu
$ sudo apt-get update
b. Install Atom
$ sudo apt install atom
Anda juga dapat menggunakan versi Beta Atom
$ sudo apt install atom-beta
Versi beta adalah versi aplikasi yang masih dalam tahap pengujian. Versi beta merupakan rilis setelah versi Alpha, Anda akan mendapatkan fitur yang lengkap (lebih banyak dibandingkan versi stable) namun, mungkin akan mendapati sedikit atau banyak Bug.
3. Install Atom Melalui Snap Ubuntu
Snap merupakan model paket aplikasi masa depan Linux yang dibuat oleh Canonical Ubuntu
Atom juga tersedia dalam model paket Snap, pengguna distro Linux Ubuntu akan mudah untuk install Atom melalui Snap Ubuntu. Karena, Snap tersedia secara default ketika Anda menginstall distro Linux Ubuntu. Sementara untuk distro Linux lain yang tidak menyertakan snap, terlebih dahulu harus install snap.
Pengguna Ubuntu dapat memanfaatkan Software Center untuk install aplikasi dengan perintah grafis. Anda tinggal klik pada tombol Install pada paket snap Atom dan setelah proses install Atom selesai, Anda dapat menjalankan aplikasi Atom seperti aplikasi lainnya.
Sementara untuk Linux Debian dan Mint Anda perlu install snap terlebih dahulu dan setelah itu Anda dapat menginstall Atom melalui snap. Silahkan buka terminal Linux lalu ketik perintah teks di bawah ini :
$ sudo apt install snapd
Setelah berhasil menginstall snap pada distribusi Linux Debian atau Mint, Anda dapat melakukan install Atom melalui snap Ubuntu.
$ sudo snap install atom
Tersedia juga versi beta dan edge
$ sudo snap install atom --channel=beta
Silahkan gunakan cara yang Anda suka dalam melakukan install aplikasi Atom di sistem Linux. Selain cara di atas, Anda juga dapat menggunakan Atom versi Portable, Anda tidak perlu install Aplikasi, cukup download paket Atom Portabel yang selanjutnya dapat Anda jalankan melalui sistem Linux yang Anda pakai.
Demikian mengenai Cara Install Atom IDE Di Linux Ubuntu, Debian dan Mint. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semuanya.
Cara Install Sublime Text 3 Di Ubuntu, Debian, Mint - Mungkin sudah banyak yang mengenal aplikasi text editor powerfull yang satu ini. Sublime Text merupakan salah satu dari beberapa aplikasi text editor yang banyak digunakan oleh para programmer untuk mengolah berbagai jenis file teks. Sublime Text menjadi Populer karena kelengkapan fitur yang ditawarkan, ringan dan powerfull.
Banyak pilihan aplikasi text editor di sistem Linux, sebagian besar dapat kita gunakan secara gratis dan berbasis open source namun, ada juga yang berbayar. Sebut saja Sublime Text , Geany, Atom, Gedit, LightTable, Vim, Bluefish, nano, Emacs, Jed, Bracket, Kwrite dan lain-lainnya. Pada postingan kali ini, saya akan menguraikan mengenai cara install Sublime Text Editor pada distribusi Linux Ubuntu, Debian dan turunannya, termasuk juga untuk distro Linux Mint.
Cara Install Sublime Text 3 Di Ubuntu, Debian, Mint
Paket aplikasi Sublime Text belum terdapat di repository distro Linux Ubuntu, Debian dan Mint. Kita tidak dapat menginstallnya secara langsung. Kita harus menambahkan repository Sublime Text terlebih dahulu ke dalam sistem Ubuntu, Debian dan Mint. Silahkan ikuti langkah-langkah di bawah ini, semua dilakukan melalui terminal Linux menggunakan perintah teks.
2. Pastikan APT dapat bekerja dengan sumber https:
sudo apt-get install apt-transport-https
3. Pilih Channel Sublime Text
Kita dapat memilih Channel “Stable” untuk versi stabil atau “Dev” untuk versi Development (Pengembangan/Tidak Stabil dengan versi yang lebih baru).
Stable :
echo "deb https://download.sublimetext.com/ apt/stable/" | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/sublime-text.list
Dev :
echo "deb https://download.sublimetext.com/ apt/dev/" | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/sublime-text.list
4. Install Subime Text Editor
Setelah itu, update repository dan install Sublime Text Editor dengan menggunakan perintah teks di bawah ini :
sudo apt update
sudo apt install sublime-text
5. Menjalankan Sublime Text Editor
Selesai, anda dapat menjalankan Sublime Text Editor dengan mengetikan perintah teks di bawah ini pada terminal Linux :
/opt/sublime_text/sublime_text
Lebih mudah untuk menjalankan aplikasi ini melalui Menu Komputer. Atau anda juga dapat menambahkan symbolic link pada directory /usr/bin, Silahkan ketik perintah teks di bawah ini pada terminal Linux :
Setelah itu, coba anda jalankan Sublime Text Editor dengan mengetikan perintah teks sublimetext pada terminal Linux (tanpa masuk root). Anda dapat mengganti kata sublimetext pada baris perintah /usr/bin/sublimetext dengan yang lain, sesuai keinginan, kata inilah nantinya yang akan kita pakai untuk menjalankan Sublime Text melalui terminal.
Sampai di sini kita sudah berhasil menginstall aplikasi Sublime Text Editor di Linux Ubuntu, Debian, Mint.
Fitur yang ditawarkan Sublime Text memang menggiurkan dan kaya akan plugin. Namun, kita dapat menggunakan Sublime Text secara gratis untuk versi Evaluation saja, sementara bila anda ingin menggunakannya secara terus dan berkelanjutan, anda dapat membeli lisensi dari aplikasi ini (saat ini $80). Meskipun demikian, anda dapat tetap menggunakan versi Evaluation dalam jangka waktu yang tidak terbatas, hanya saja, anda akan terus mendapati pesan untuk membeli lisensi saat menggunakan Sublime Text dan Mungkin tidak dapat melakukan upgrade ke versi yang lebih baru.
Demikian, mengenai Cara Install Sublime Text 3 Di Ubuntu, Debian, Mint, semoga bermnfaat dan menambah pengetahuan kita semuanya.