Wednesday 11 April 2018

Membangun Sistem Linux Di Windows

Membangun Sistem Linux Di Windows – Microsoft rilis tool anyar mereka yang berbasis open source untuk para prrogrammer dan pengembang software sehingga dapat menjalankan sistem Linux dengan lebih mudah di sistem Windows 10.  Alat yang ditawarkan oleh Microsoft ini juga dapat membantu pengelola disto Linux untuk membawa distro Linux di Windows Store sehingga dapat berjalan di sistem Windows sub System Linux (WSL).

Microsoft mengembangkan projek untuk “maintainers distro Linux” dan para pengembang  software yang ingin membuat distribusi Linux custom dapat berjalan di WSL Windows dengan lebih mudah.  Projek pengembangan open source ini bertujuan untuk Meningkatkan Komunitas Yang Lebih Besar. Dengan menjalin hubungan yang lebih dekat ke komunitas luas harapannya dapat membawa lebih banyak distro Linux ke Windows Store.


Melalui WSL, programmer dapat membangun secara penuh lingkungan pengembangan sistem Linux untuk keperluan testing pada kode yang dibuatnya di sistem Windows. Tidak hanya itu saja, mereka juga dapat menjalankan Linux shell tools dan beberapa bahasa pemrogram populer berbasis open source, misalnya : Apache Web Server dan Oracle MySQL.

WSL harus dapat membantu Microsoft dalam mempertahankan pengembang dan komunitas yang yang berminat dan antusias terhadapa hal tersebut. Kata Charless King, analisi utama di Pund-IT.

Pada kenyataannya WSL dapat menghasilkan jumlah dan varian distro Linux yang kompatible dan aplikasi yang tersedia di Windows Store.

Membangun Sistem Linux Di Windows

Linux WSL Windows 


Semenjak rilis Windows 10 Fall Creators Update, memungkinkan siapa saja dapat mengakses dan menggunakan WSL untuk dapat menjalankan perintah teks Linux pada beberapa distribusi Linux. Distro Linux Canonical’s Ubuntu merupakan distro Linux pertama yang dapat berjalan di WSL Windows. Setelah itu menyusul, Suse, Fedora, Kali Linux, Debian dan lain-lainnya.

Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh WSL yaitu dapat menjalankan beberapa distro Linux. Namun, WSL tidak mendukung penggunaan berbasis grafis (graphical user interfaces).  Microsoft open source tools untuk pengembang ini hanya menyediakan perintah berbasis teks saja (command-line interfaces).

Pengembang tidak dapat mendistribusikan custom Linux di Windows Store. Namun, mereka dapat menggunakan alat baru untuk membuat paket custom distro Linux yang dapat dimuat pada sistem Windows dalam Developer Mode.

Untuk dapat menerbitkan distro Linux di Microsoft Store, pengelola distro Linux harus bekerja bersama dengan tim dari Microsoft WSL. Hanya pengelola distro Linux saja yang dapat melakukan submit untuk paket custom dari distro Linux.

Alat pengembang baru ini memiliki banyak dukungan untuk pengembang distro Linux, demikian kata Ian McClarty, presiden PhoenixNAP Global IT Service.

Salah satu point yang bisa kita petik dari tool baru milik Microsoft ini yaitu membuatnya lebih mudah dalam menjangkau komunitas baru dari penggunanya.

 "Mampu mengemas dan mempromosikan ekosistem Microsoft ke generasi baru adalah nilai tambah utama dari tools ini," kata McClarty kepada LinuxInsider.

Cara Kerja WSL Windows


Mungkin sebagian dari anda masih asing dengan WSL Windows. Microsoft Windows Subsystem untuk Linux ini menyediakan koneksi antara Windows dan distribusi Linux. Hal ini memungkinkan untuk melakukan kontrol proses komunikasi antara dua (2) sistem. Dengan demikian terdapat pengaturan proses seperti melakukan pengaturan awal untuk pembuatan pengguna dan penyesuaian tampilan pesan ketika distribusi Linux dimulai.

Projeks WSL ini terus berjalan dan dikembangkan. Microsoft sendiri berencana untuk menambahkan lebih banyak kemampuan pada update terbarunya nanti untuk Windows versi 1803. Salah satu fitur terbarunya yaitu dukungan terhadap “background task”. Sejauh ini, WSL tidak menggunakan initd atau systemd.

Alat tambahan lainnya yaitu tersedianya soket Unix untuk aplikasi Windows dan Linux dan menyediakan interoperabilitas filesystem yang lebih baik antara Windows dan OS Linux. Implementasi dari alat ini yaitu membantu penggunanya dalam membuat aplikasi distribusi Linux untuk di submit ke Windows Store atau mesin Dev.

Proyek yang ditulis dalam C ++ ini dikelola oleh tim teknik WSL di Microsoft.

Langkah yang diambil oleh Microsoft ini harapannya dapat membantu Platform Microsoft untuk tetep relevan bagi pengguna baru sistem berbasis cloud yang tidak memiliki “loyalty” terhadap  Microsoft,  kata McClarty.

Pro Dan Kontra


Linux merupakan Platfotm yang dipilih oleh banyak pengembang software. Sebagian besar dari mereka bekerja dan tinggal dalam lingkungan IT yang heterogen dimana produk Microsoft memiliki jejak yang signifikan disana.

Sebagian besar upaya ini untuk meningkatkan kompatibilitas dan integritas antara Linux dan Windows sehingga dapat diambil manfaatnya. Mudah-mudahan hal ini dapat mengurangi waktu pengembangan aplikasi dan berbagai persyaratan yang kompleks.

Satu-satunya downside untuk terkait dengan WSL merupakan jalan buntu bagi para pengembang atau projek Linux. Namun, sepertinya Microsoft tidak mungkin menjadi leader saat ini dalam masalah tersebut.

Kurangnya antuasianisme dari para pengguna open source dari komunitas kecil yang banyak membantu membangun “Linux legacy” menjadi salah satu sisi negatif dari tools ini.

Microsoft mengambil keuntungan dari tools ini dengan merespon balik ke komunitas open source Amazon untuk ikut terlibat dalam pengembangan tools baru Microsoft tersebut. Amazon sendiri sudah merangkul Open Source cukup lama, sejak dimulainya Platfor-Platform dan sampai saat ini terus ikut serta dalam memajukan distribusi Open Source.

Diterjemahkan secara bebas dari :
  • https://www.linuxinsider.com/story/Microsoft-Offers-New-Tool-to-Grow-Linux-in-Windows-85242.html
Penulis Asli:
  • Jack M.Germain


EmoticonEmoticon